"A little adventure goes a lawn way"
Director : Kelly Asbury
Cast :
James McAvoy
Emily Blunt
Michael Caine
Maggie Smith
Ashley Jensen
Distributor :
Touchstone Pictures
Genre :
Animation, Comedy, Family, Romance, 3D
Setelah berpuluh-puluh kali karyanya dijadikan referensi maupun naskah dasar suatu adaptasi film, kali ini untuk kesekian kalinya karya William Shakespeare diadaptasi kedalam bentuk motion picture. Adalah Gnomeo & Juliet, animasi keluarga yang perilisannya memanfaatkan momen sebelum hari Valentine tahun ini. Tidak bisa dipungkiri bahwa sebuah film akan lebih diuntungkan bila mengatur tanggal rilis bertepatan atau disekitar hari-hari penting dan memorable. Tetapi disamping hal tersebut, Gnomeo & Juliet menset momen itu juga sebagai pendukung plot cerita yang mengetengahkan kisah cinta. Kembali ke topik pembuka, dari judul saja sudah terbesit dengan jelas karya Shakespeare apa yang menjadi fondasi kuat animasi awal tahun 2011 ini, tak usah saya sebutkan pasti anda tahu kan apa yang saya maksud. Walau sebelumnya sudah dibuat adaptasi layar lebar dengan bintang Leonardo DiCaprio, Kelly Asbury (Shrek 2, Spirit: Stallion of Cimarron) sepertinya masih bisa percaya diri membuat ulang dengan bentuk animasi. Tidak mau sendirian, ia mengajak delapan orang lainnya untuk bersama-sama 'mengeroyok' naskah tragis Romeo and Juliet yang dewasa menjadi sebuah cerita ringan, lucu, dan menarik bagi semua kalangan. Nama-nama terkenal bahkan legendaris berjejer satu persatu sebagai pengisi suara film ini. Dipimpin James McAvoy (Wanted, Atonement) dan Emily Blunt (The Wolfman, The Young Victoria) yang mengisi suara kedua karakter sentral, Gnomeo & Juliet coba 'pamer' dengan menggandeng beberapa nama besar seperti Jason Statham (Transporter, Crank) sampai bintang rock legendaris Ozzy Osbourne.
Memiliki rumah bersebelahan tidak selalu mendukung timbulnya keakuran. Itulah yang dialami Mrs. Montague (Julie Waters) dan Mr. Capulet (Richard Wilson) dari dulu sampai sekarang. Sekali saja mereka bertemu atau berpapasan, pasti ada saja yang diperdebatkan. Namun perseteruan mereka tidak pernah berakhir walaupun keduanya sedang tidak bertemu, ternyata gnome atau hiasan kebun kedua orang itu mengalami hal serupa. Gnome-gnome kecil itu akan berubah menjadi hidup layaknya manusia kalau majikan mereka sedang tidak mengawasi. Layaknya Mrs. Montague dan Mr. Capulet, kubu terbagi menjadi dua. Ada gnome biru milik Mrs. Montague, ada juga gnome merah milik Mr. Capulet. Gnome biru diketuai oleh Lady Bluebury (Maggie Smith), sedangkan gnome merah diketuai oleh Lord Redbrick (Michael Caine). Setiap waktu pasti ada saja yang dipermasalahkan kedua kubu ini, yang penting tercipta kepuasan tersendiri di masing-masing kubu. Perselisihan turun temurun ini seakan 'tercoreng' oleh pertemuan tidak sengaja yang terjadi antara Gnomeo (James McAvoy) dan Juliet (Emily Blunt) yang berubah menjadi cinta. Gnomeo adalah putra dari pemimpin gnome biru, sedangkan Juliet adalah putri dari pemimpin gnome merah. Miris memang, disaat cinta terlarang ini tumbuh semakin kuat di benak masing-masing pihak, permusuhan yang terjadi antara kedua kubu gnome berlangsung semakin panas dan tak terkendali.
Jangan mengharapkan kisah tragis dan kelam Romeo and Juliet akan kembali mewarnai plot cerita animasi yang satu ini. Sebaliknya, Gnomeo & Juliet berjalan dengan kisah yang malahan lucu dan lebih ringan, walaupun kisah cinta dilematis tetap mendasari hubungan antara Gnomeo dan Juliet. Memang tidak mengejutkan hal ini terjadi, karena pada dasarnya film ini adalah animasi yang ditujukkan bagi penikmat film ringan nan menghibur. Tidak bisa dipungkiri keberhasilan tim yang mengurusi segala hal teknik film ini. Gnomeo & Juliet terbukti berhasil menghadirkan desain animasi yang sangat memanjakkan mata dengan tekstur warna yang sedemikian cerah dan detail-detail pencahayaan terang benderang yang berpadu dengan baik sehingga membantu kesempurnaan teknik animasi. Keberhasilan hal teknik ini semakin terasa berkat tembang-tembang lagu Sir Elton John dalam mengiringi banyak adegan. Suasana pun berpadu menjadi ceria dan berwarna sehingga durasi 82 menit yang terbilang singkat tidak terasa barjalan sedemikian cepat. Gnomeo & Juliet bukanlah film Pixar bahkan DreamWorks yang terkenal dengan gaya penceritaan dan teknik animasi berkualitas dan tidak jarang dijuluki 'kelas Oscar'. Tapi sangat disayangkan cerita berjalan tanpa improvisasi besar yang menjanjikan sehingga naskah tidak terlihat sebagai fondasi utama penambah nilai plus. Oke, saya tidak mengharapkan kemajemukkan cerita dan visual mahakarya layaknya Toy Story atau Avatar bahkan kedewesaan kisah berbalut visual kelam layaknya 9 atau The Illusionist. Tapi jangan lupakan tim 'perombak' naskah yang beranggotakan sembilan orang itu, apa yang mereka kerjakan? Rasanya jumlah orang seekstrim itu harusnya mampu membuat film dieksplorisasi lebih tinggi dengan eksploitasi cerita yang jauh lebih kuat dan berkualitas. Lupakan hal tersebut, karena mungkin mereka punya alasan bahwa Gnomeo & Juliet ditujukkan bagi anak-anak yang hanya peduli oleh segi visual dan lelucon maupun tingkah laku karakter yang humoris. Diluar kelemahan naskah yang telah saya singgung, film animasi ini mampu mengeksploitasi sisi humoris cerita dengan banyak dialog berisi lelucon yang tidak bisa dipungkiri kelucuannya dalam membuat saya mengeluarkan tawa besar. Dari segi pengisi suara, hmm, rasanya tidak penting disinggung, karena menurut saya pribadi siapapun yang mengisi tetap saja tidak bisa memberikan kontribusi besar bagi peningkatan kualitas film. Oke, Nanette adalah tokoh yang paling mengundang perhatian saya, bukan karena suaranya melainkan dialog-dialognya yang mendominasi sisi humoris dalam film. Ada juga sekumpulan gnome supermini dari kubu merah yang mengundang tawa lewat gerak-gerik dan suara mereka yang unik dan konyol, hmm, mirip minions-nya Despicable Me.
Talking point...
Diluar kemiskinan eksploitasi naskah yang seharusnya dilakukan dan premis sederhana maupun ending yang predictable, Gnomeo & Juliet tetaplah animasi wajib tonton berkat dukungan dominasi visual animasi yang eye-candy dan lelucon-lelucon yang melahirkan citra dan pesona yang sangat menyenangkan.
Rate :
3 out of 5