infolinks

Kamis, 03 Februari 2011

ALTITUDE (2010)

"Don't look down"
Director :
Kaare Andrews

Cast :
Jessica Lowndes
Julianna Guill

Landon Liboiron
Ryan Donowho
Jake Weary

Distributor :
Alliance Films

Genre :
Horror, Sci-Fi, Thriller










Mari kita flashback ke tahun 2010. Masih segar di pikiran kita bahwa tahun lalu banyak film-film yang gaungnya tak terdengar keras namun ternyata membawa kejutan besar dengan kualitasnya yang lebih baik dari ekspetasi banyak orang, katakan saja film kelas festival atau foreign film. Masih ingat Buried dan Devil? Ya, dua film ini cukup memberikan kejutan yang berarti bagi saya. Keduanya sama-sama mengambil satu lokasi sebagai setting sebagian besar cerita. Nah, ternyata ada juga Altitude yang mencoba hal serupa. Film produksi Kanada besutan Kaare Andrews ini hadir dengan setting kabin pesawat di sepanjang durasi. Film yang sebenarnya dirilis langsung dalam bentuk video ini pertama kali diperkenalkan trailernya pada Comic-Con San Diego 2010 lalu. Lucu juga ya masuk ke Indonesia malah ke bioskop dulu. Namanya juga straight-to-video, semua pemain yang ambil bagian di dalamnya pun tidak terkenal. Paling cuma Jessica Lowndes yang lebih eksis di Hollywood, dia dikenal dalam perannya di serial tv 90210. Mengangkat tema lovecraftian horror, Altitude bercerita mengenai sekelompok pemuda yang hendak berlibur akhir pekan menggunakan pesawat jet kecil. Pesat disewa sekaligus dipiloti oleh Sara. Mirisnya ia membawa jet tersebut tanpa sepengetahuan ayahnya. Sara pun memulai perjalanan bersama keempat temannya, yaitu Bruce, Sal, Mel, dan Cory. Dari awal Bruce sudah terlihat resah seakan takut akan terjadi sesuatu. Awalnya penerbangan berjalan lancar. Namun keadaan berubah parah ketika Sara tidak bisa mengendalikan pesawat yang pada akhirnya malah masuk ke awan gelap. Badai begerak kencang, mesin pesawat jadi rusak, bahan bakar menipis, dan lebih diperparah dengan kenyataan bahwa Sara tidak terlalu mengerti banyak mengenai teknis dan instruksi pesawat. Situasi tambah panik ketika mereka mendapati terdapat makhluk aneh di balik awan yang menginginkan kematian mereka. Perjuangan melawan maut pun dimulai.
Mengusung kejadian supernatural ke dalam plot cerita, Altitude tidak dapat memberikan ketegangan yang berarti. Dari awal mau nonton saya yakin Altitude tidak menawarkan sebuah tontonan berkualitas. Altitude terasa digarap 'setengah-setengah'. Akting para pemain tidak sanggup menyelamatkan cerita yang makin lama berjalan membosankan. Ya harus kita maklumi lagi, mungkin mereka belum cukup berpengalaman. Efek visual yang coba mereka tambahkan untuk mewarnai film bisa sedikit dipuji, walau kadang terlihat biasa bahkan murahan. Tapi masih bisa menambah intens ketegangan dan kepanikan saya. Cerita bergulir kaku dari awal sampai agak pertengahan, namun semakin membaik saat menuju akhir. Makhluk menyeramkan yang diharapkan untuk muncul kelihatan malu-malu kucing. Alhasil pemandangan layar kaca jadi berantakan karena kebanyakan naskah dialog yang tidak penting bahkan tidak bisa menjelaskan apa yang sedang terjadi. Tapi saya suka endingnya - agak berkelas, tidak seperti yang saya pikirkan. Well, harus kita ingat Altitude hakikatnya adalah sebuah home video - tidak perlu berkhayal banyak akan film ini, untuk ukuran film rumahan boleh lah dipilih.


Rate :
2.5/5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar