infolinks

Kamis, 05 Januari 2012

2011 in Badness - Worst Films and Performances

2011 sudah berakhir. Setiap berakhirnya sebuah tahun, saya akan selalu membuat rangkaian coverage seperti ini. Sebelumnya sudah saya terbitkan review saya mengenai serial televisi yang saya tonton di tahun lalu, lalu poster-poster film terbaik versi saya. Sebelum menuju versi saya perihal film-film dan performance terburuk, saya pamerkan dulu segala yang jelek di tahun lalu. Bisa dibilang sebagai pemanasan, dan juga masih banyak film penting rilisan 2011 yang belum saya nonton dan ingin saya kejar, saya merasa beberapa film tersebut akan masuk ke list terbaik saya, hahaha. 

Tahun lalu merupakan tahun yang besar bagi perfilman. Banyak sekali film-film bagus rilis kejar-kejaran sampai membuat saya bingung mau nonton yang mana duluan. Sebelum munculnya banyak film bagus yang saling berkompetisi di penghujung tahun, spring-season sudah terlebih dahulu menghadirkan film-film yang sebagian besar hanya pemanis belaka. Katakan saja, film-film buruk.

Tidak banyak film jelek yang saya tonton tahun lalu, selain masalah waktu, jujur saya malas nontonnya yang pasti hanya akan menjenuhkan dan membuang waktu saya. Terinspirasi dari rekan sesama blog, berikut adalah hal-hal buruk di tahun lalu versi saya. Kalau anda tidak menemukan 'sampah' versi anda di list-list berikut, bukan berarti saya menyukainya, hanya saja belum sempat menonton semua sampah itu.

TOP TEN - WORST FILMS OF THE YEAR

#10 - FAST FIVE
Salah satu 'potongan' dari franchise balapan tersukses. Saya tidak mengerti tujuan utama dari film ini. Awalnya digembor-gemborkan layaknya F1 in cinema, lalu di franchise-nya yang kelima dipuji-puji oleh ceritanya yang tidak terlalu berfokus pada segala balapan lagi. All-in-one mess.

#9 - DRIVE ANGRY
Lagi-lagi ada kaitannya dengan mobil. Plus supernatural, yang, ridiculous funny - in a bad way. Layaknya Machete, saya tidak mengerti kenapa dengan hanya bermodalkan eksploitasi seks + action film seperti ini bisa dipuji dengan mudahnya.

#8 - RED RIDING HOOD
Bisa dibilang penghinaan terhadap dongeng klasik yang seharusnya gampang saja dibuat. Apa susahnya sih menuruti dasar ceritanya? Red Riding Hood termasuk film tahun lalu yang menipu penonton, malah menyajikan cerita khas remaja yang, well, Twilight banget. Pemanfaatan adaptasi terburuk tahun lalu.

#7 - BAD TEACHER
Cameron Diaz, kapan ya aktris yang satu ini bisa main film tanpa membuat saya makin kesal melihatnya? Jujur, mau main di komedi atau drama pun, saya selalu bosan melihat mukanya. Bad Teacher adalah komedi ter-jayus dan ter-garing di tahun 2011 lengkap dengan role Justin Timberlake yang tidak penting. Mungkin Diaz harus banyak belajar dari karakter Jennifer Anniston di Horrible Bosses sebelum memerankan seorang 'bad teacher'.

#6 - VANISHING ON 7th STREET
Horror post apocalyptic yang hadir sangat awal di tahun lalu ini bisa saja berhasil. Tapi sayang malah jadi membosankan, buang waktu, tidak jelas, terlalu dipanjang-panjangkan, ditambah si aktor datar Hayden Christensen. Jujur, nonton ini awalnya agak 'jaga-jaga' atau sudah mau tegang. Setiap momen di mana saya rela untuk dikagetkan, eh, tidak ada apa-apa. Shit!

#5 - SEASON OF THE WITCH
Sebagai 'welcome drink' sebuah lima besar film terburuk versi saya, ada Season of The Witch yang lagi-lagi ada si (saya juga bosan) Nicholas Cage. Adeventure-fantasy yang menjenuhkan, mempergunakan ilmu hitam sebagai sejian yang sayangnya mengantukkan dan akhirnya sempat membuat saya ketiduran.

#4 - BATTLE LOS ANGELES
Battle Los Angeles dulu adalah film rilisan 2011 yang paling saya tunggu. Bahkan sampai terjadinya pembatasan film MPAA di Indonesia, yang pertama kali saya pikirkan adalah bagaimana cara nonton Battle LA. War movie yang satu ini sayangnya sangat jelek hanya sekedar eksploitasi kolosal yang malah membuang waktu saya. Alien hanya ingin berinvasi.

#3 - TRANFORMERS: DARK OF THE MOON
Saya speechless dengan yang satu ini. Cerita sama sekali tidak seru. Visual efek megah yang malah menjenuhkan. Media seorang breakout actress yang tidak penting. Ditambah si aktor bermuka bodoh yang daridulu ingin saya timpuk, lengkap dengan leluconnya yang sama sekali tidak lucu. 

#2 - MARS NEEDS MOMS
Nonton ini layaknya sedang menonton Baby TV. Hahaha. Animasi terburuk tahun lalu ini sangat memusingkan dengan warna-warni nya yang membuat sakit mata. Walaupun ceritanya mempunyai pesan tersendiri, tetap saja buat saja jelek.

#1 - BEASTLY
Beastly tidak seharusnya dijadikan film yang rilis di bioskop. Film ini seharusnya dibuat untuk versi direct-todvd saja, bahkan vcd kalau perlu! Diadaptasi dari dongeng klasik layaknya Red Riding Hood tadi, Beastly malah lebih kacau. Ceritanya tidak jelas. Alex Pettyfer yang sangat teramat datar. Vanessa Hudgens yang semakin meyakinkan saya bahwa dia tidak cantik dan bahkan tidak mempunyai kemampuan berakting. Mary Kate Olsen yang............hahahahahaha. Ada juga Neil Patrick Harris yang, ya Tuhan, saya semakin speechless sekarang. Maaf kasar, tapi Beastly adalah film sampah. Dear Vanessa Hudgens, go ask Kenny Ortega to make another High School Musical.

"JUST TO TELL YOU ONCE AGAIN, WHO'S BAD....?"

WORST ACTOR
#1 - NICHOLAS CAGE (Season of The Witch + Drive Angry + Trespass)
Tiga film buruk, tiga karakter buruk. Layak mendapatkan satu piala Razzie. Biggest whore.
#2 SHIA LABEOUF (Transformers: Dark of The Moon)
Kembalinya di franchise saga pengeruk dollar ini semakin membuat saya ingin mengeruk wajahnya yang childish itu.

WORST SUPPORTING ACTOR
#1 - BILLY BURKE (Drive Angry, Red Riding Hood, Breaking Dawn Pt.1)
Diawali dengan dua karakter villain yang aneh, diakhiri dengan penampilan kembalinya sebagai ayah dari si gadis galau.
#2 - CAM GIGANDET (The Roommate, Priest, Trespass)
Sama seperti Nicholas Cage, tapi agak 'lebih baik'. Hanya saja....semua karakternya hanyalah pemanis.

WORST ACTRESS
#1 - CAMERON DIAZ (The Green Hornet, Bad Teacher)
Diaz, anda harus belajar banyak dari Jennifer Anniston untuk peran 'bad teacher', dan dari Gwineth Paltrow untuk peran 'asisten'.
#2 - VANESSA HUDGENS (Beastly, Sucker Punch)
Kembali lah ke dunia SMA musikal-mu, Hudgens. Mungkin masih ada banyak remaja yang ingin menari didepan layar kaca menonton anda.

WORST SUPPORTING ACTRESS
#1 - ZOE KRAVITZ (X-Men First Class)
Sama seperti karakekternya yang menyebalkan, itulah wajah Zoe Kravitz. Penampilannya pun, juga menyebalkan. Oh.....
#2 - ROSIE HUNTINGTON-WHITELEY (Transformers: Dark of The Moon)
Seburuk-buruknya Megan Fox, saya jelas masih memilih Fox ketimbang Rosie. Buat saya pribadi Megan Fox masih lebih 'manis' sebagai pemanis, hahaha!

WORST ONSCREEN CHEMISTRY
 #1 - ALEX PETTYFER & VANESSA HUDGENS (Beastly)
#2 - SHIA LABEOUF & ROSIE HUNTINGTON-WHITELEY (Transformers 3)


GOOD PERFORMANCE IN A BAD MOVIE
LEIGHTON MEESTER as Rebecca Evans - (The Roommate)
The Roommate adalah salah satu film gagal di awal tahun lalu. Walaupun menurut saya tidak terlalu buruk. Ditengah jajaran cast yang benar-benar kaku, ada Leighton Meester yang bermain sangat baik untuk films sekelas The Roommate. Di saat film yang seharusnya tegang ini tidak memberikan sedikitpun ketegangan, ia berhasil mencuri perhatian lewat karakter dan tatapan mukanya yang dingin dan agak mengesalkan. Kalau tidak salah perannya di Gossip Girl juga cukup banyak dipuji.


BAD PERFORMANCE IN A GOOD MOVIE
 #1 - JUDE LAW (Contagion)
Kaget? Awalnya saya tidak mempertimbangkan dirinya hingga saya membaca satu artikel yang menjelek-jelekkan improvisasi karaketrnya di film ini dan saya pun kembali mengingat perannya dan malah ikutan benci, hahaha. Satu-satunya keburukkan yang dimiliki Contagion adalah bagian cerita yang melibatkan Jude Law, walaupun karakter yang ia mainkan bisa dibilang penting. Karakternya terlalu dibuat-buat sebagaimana gigi buatannya. Usahanya akan aksen buatannya sangat 'menyakitkan' untuk didengar sebagaimana karakternya sendiri yang annoying dan sangat teramat menjengkelkan untuk ditonton. 
 #2 - FREIDA PINTO (Rise of The Planet of The Apes)
Kalau mau cari siapa aktor terbaik di film ini, tentu saja saya akan mengatakan Andy Serkis. Walaupun Franco bermain tidak terlalu baik, saya lebih memilih Freida Pinto untuk dikatakan 'buruk'. Ya, setiap film memang butuh love interest. Tapi tidak selamanya hanya digunakan untuk sekedar melengkapi apalagi di film bagus seperti Apes ini. Pembawaannya teramat datar. Ekspresi wajah Caesar malah lebih manusiawi ketimbang Pinto. Tujuan Pinto di film ini sepertinya terlihat hanya untuk mengeluarkan anjuran-anjuran seorang pacar dari mulutnya, seperti "you're trying to control things that aren't mean to be controlled blablablabla".


THE MOST OVERRATED COMEDIAN 
WHO ISN'T FUNNY AT ALL
ADAM SANDLER
(Just Go With It, Zookeeper, Jack and Jill, and all of his previous movies)
Banyak yang suka sama Sandler. Banyak pula yang bilang dialah komedian pria terlucu dekade ini. Oh, please. Dari semua filmnya yang saya tonton, jujur saya hampir jarang ketawa tiap kali ia membuat jokes-nya. Bukannya berlebihan, tapi saya memang tidak bisa menemukan apa yang membuatnya begitu lucu sebagaimana dikatakan orang-orang. Mungkin dia bagus di Punch-Drunk-Love yang banyak disukai itu, tapi saya belum nonton sampai sekarang. I'm a fan of Steve Carrell. Bagi saya, Carrell jauh lebih lucu dan lebih baik dalam hampir semua aktingnya sebagai komedian. Bagaimana menurut anda?


THE MOST OVERRATED MOVIES
#1 - MIDNIGHT IN PARIS
Ketika seseorang mengatakan sebuah film overrated, belum tentu di saat yang bersamaan ia bermaksud untuk men-cap film tersebut sebagai sebuah film yang buruk. Camkan itu. Beberapa waktu yang lalu akun dari seorang '24/7 oscar freak' bernama Sasha Stone (@AwardsDaily) mentweet pandangannya mengenai kata 'overrated', dan saya sangat tidak setuju. Ingatkah tahun lalu disaat The King's Speech disandang-sandangkan banyak orang sebagai 'the most overrated movie of that year', termasuk saya? Film tersebut jujur adalah film yang bagus terutama dengan performa akting Colin Firth. Hanya saja bagi saya pribadi, buzz yang didapat terlalu berlebihan apalagi sampai mengalahkan film-film lainnya yang jelas jauh lebih baik ketimbang film itu sendiri. Sama halnya dengan Midnight in Paris. Film arahan Woody Allen ini berkekuatan besar pada naskah orisinilnya yang bagus. Tetapi sejauh ini, buat saya, terlalu berlebihan buzz yang diperolehnya. 
#2 - ATTACK THE BLOCK
2011 itu tahunnya invasi monster maupun alien. Film asal Inggris ini dipuji khalayak banyak berkat ceritanya yang katanya bagus serta posisinya sebagai the first feature of its director. Saya tidak bisa menemukan setitik pun kemenarikkan didalamnya. Buat saya biasa saja, tidak semenarik yang digembor-gemborkan.
#3 - SCREAM 4 --- #4 - INSIDIOUS
Tidak buruk memang, bahkan sangat menarik dan seru. Penuh akan segala satir akan eksistensi sebuah genre horror. Tapi Scream 4 bukanlah horror thriller terbaik yang pernah ada. Sampai ada yang mengatakan bahwa instalmen ke-empat ini merupakan sebuah karya megah sekaligus gila. Saya tidak suka twistnya. Melihat excitement dari banyak penonton Indonesia di pertengahan tahun lalu sangat.....what the hell. Begitu pula dengan Insidious yang serupa dan sama seperti Scream 4.
#5 - BRIDESMAIDS
The funniest comedy of last year. But all of the hypes are really insane and out of the line. Melissa McCarthy for Best Supporting Actress? Or even the film itself for Best Picture? Oh, please be realistic. It won't be happened. I'd rather choose Crazy Stupid Love to win some awards than this one.


FIRST ANIMATION SEQUEL MADNESS
Tahun 2011 bukanlah tahun yang membanggakan bagi film-film animasi. Memang ada beberapa yang istimewa, sebut saja Rango dan Tintin. Hal paling mengejutkan adalah penurunan drastis di segi kualitas dari studio animasi Pixar lewat Cars 2-nya. Sebelum sekuelnya hadir, saya salah satu orang yang tidak terlalu menyukai Cars. Sekuelnya pun hadir dengan menghilangkan ciri khas film Pixar. Tapi sepertinya Hollywood still love Pixar. Beberapa ajang awards masih memasukkan film ini ke dalam nominasinya. Sedangkan Kung Fu Panda 2, bagi saya pribadi, benar-benar tidak lucu. Hampir datar dan tidak jauh berbeda dari film pertamanya yang jauh masih lebih baik. Menurut saya Kung Fu Panda sangat overrated. Kekuatan DreamWorks justru lebih bertumpu pada How To Train Your Dragon. Yang paling memalukan sebenarnya adalah Happy Feet Two. Film pertamanya berhasil meraih Oscar, yang kedua malah jeblok dan lebih terlihat sebagai 'another Alvin &Chipmunks'. Ketiga film diatas aren't bad that bad, tapi sungguh memalukan berhubung eksistensi film-film pertamanya. Keluar dari topik, ada juga Hangover Part II yang melakukan kesalahan serupa. They should've think much carefully before making a sequel.


THIS KINDA DISSAPPOINTED ME
Super 8 bukanlah film yang buruk. Bahkan mungkin akan masuk ke dalam Honorable Mentions di list film-film terbaik saya nanti. Hanya saja, film ini sangat bertolak-belakang dengan ekspektasi saya sebelum menontonnya. Super 8 adalah salah satu film yang paling saya tunggu tahun lalu. Melihat nama J.J Abrams serta Elle Fanning ditemani bocah-bocah adorable jelas menimbulkan kesan tersendiri di benak saya. Apalagi trailernya yang sangat misterius, ditambah trik pemasaran yang menutup rapat-rapat mengenai isi dari film ini. 


 THESE MUST BE STOPPED
 Di tengah membludaknya instalmen-instalmen lanjutan dari banyak franchise di tahun 2011, ada tiga yang menarik perhatian saya entah karena itu melelahkan ataupun memiliki prospek merusak. Pertama, Pirates of Carribean yang entah sampai kapan selesainya, agak membosankan melihat si aktor nyentrik itu memainkan salah satu karakter di perfilman yang tidak terlalu saya suka. Sama halnya seperti Pirates yang merusak kesan dari sebuah trilogi, ada juga Scream 4. Yang, entah kenapa, setelah hampir sepuluh tahun, malah muncul lagi. Tensi ketegangannya sih masih thrilling dan tidak jelek, tapi untuk apa dibuat kelanjutannya? Hal ini seakan mengungkapkan ke-klise-an dari Scream yang makin tidak masuk akal, dikala film keempatnya sendiri yang banyak menyindir. The last but not least, is Transformers. Kabar terakhir si Michael Bay mungkin akan memproduksi instalmen yang keempat. Somebody please stop him.

 I SHALL WATCH THESE MOVIES PEOPLE CALLED SHIT
#1 - NEW YEAR'S EVE 
Serupa tapi tak sama dengan Valentine's Day. Sama-sama bertabur bintang A-class dan sama-sama berfokus pada sebuah hari besar. Klise memang cerita seperti ini, tapi jujur saya suka menontonnya dan menghibur.
#2 - BREAKING DAWN PART 1
Saya termasuk orang-orang yang mencemooh saga supernatural ini. Kalau banyak baca hal-hal mengenai mitos vampir atau bahkan film-film vampir bagus yang mematuhi basisnya seperti True Blood, jelas orang sangat benci film penuh klise ini. Tapi berhubung saya mengikuti dari seri yang pertama, hahaha, jadi masih penasaran bagaimana kelanjutannya. I remember when I actually cared about MTV Movie Awards before crap movies like Twilight rules the show. Well, there is one more Twilight left, so I think watching MTVMA will be worth it by 2014. Hahaha!
#3 - ALVIN AND THE CHIPMUNKS: CHIPWRECKED
Saya suka sekali dengan film bercerita ringan apalagi ditambah baluran musikal menghibur didalamnya seperti ini. Agak berlebihan kalau melihat kritik-kritik tajam pada franchise ini. Toh, lucu dan menghibur kok. Kids just wanna have fun.

WORST POSTERS


WORST TRAILER

Minggu, 01 Januari 2012

2011 in Poster - My Favorite Movie Poster

Movie poster, which have been used as a way to entice audience into theatres, is considered as an art. Truth be told, Internet is such a help of movie poster's revival. Mostly, audience excitement of a movie have been built after they see its poster that always leak first via internet. It creates a groundswell of interest in a movie.

Last year I wrote a commentary of twenty-ten best posters. I was not really understand how to sort out which one is the best and which another ones are the junk. Well, movie posters have always been an early form of artistic expression of what the film itself would be. It is debatable when people say that an Oscar worthy film would always surely have a good poster as well as its story. No. Go take a look at The King's Speech poster for example. That is one of those posters which give me such a boredom as I sees them. In fact there are so many bad films with tasty artwork and even bitter shits who've had enough.

A poster can get my attention if they have a gorgeous scheme of color combination, unusual photoshop editing, nostalgic style homage, or maybe a bold still from the film that pique my curiosity. It's always refreshing to see a movie poster that often intrigues and excites me. 

2011 was a great year with so many great film competed each other. We've got some quirky breakthroughs poster with bright background, comedies with the cast in a mess, freaky eye close-up, etc. I'm starting last year coverage by take a peak at the most memorable movie posters that year. I didn't write a commentary one by one anyway. These are crop of one-sheets I've collected;

HONORABLE MENTIONS

FAVORITE POSTERS - TOP TEN

#10

#9

#8

#7

#6

#5

#4

#3

#2

#1

Selasa, 27 Desember 2011

2011 in Cinema - movies scenes mash-up



Dua video diatas adalah karya kreatif dari YouTube yang saya temukan, berupa mash-up atau kumpulan scene film-film tahun 2011 yang disatukan menjadi video yang bisa dibilang sebagai kaleidoskop film tahun ini. Jujur nontonnya lumayan sedih dan merinding, hahaha. 

Kamis, 22 Desember 2011

2011 in TV: Terra Nova, Pan Am, & New Girl

Tidak hanya industri film, pertelevisian pun juga termasuk salah satu hal yang memberikan semarak megah tahun 2011. Fall season merupakan periode yang paling banyak digunakan untuk memulai debut episode atau season baru sebuah serial. Fall season 2011 bisa dibilang paling 'ramai' karena banyak sekali serial baru, saking banyaknya saya rada bingung mau nonton yang mana. Dari sekian banyaknya serial baru, hanya empat yang saya ikuti, ditambah season ketiga dari Glee. 

TERRA NOVA
Terra Nova adalah science-fiction dengan setting awal cerita di tahun 2149. Kala itu, kehidupan di muka bumi berikut eksistensi manusia terancam dikarenakan memburuknya kualitas air dan naiknya populasi manusia yang tidak bisa dibendung. Para ilmuwan akhirnya berhasil membuat semacam lorong waktu untuk mengirim manusia ke 85juta tahun sebelum masa itu, yaitu dunia Terra Nova. 

Yang membuat saya sangat excited dengan Terra Nova pada awalnya adalah nama Steven Spielberg yang 'nampang' di jajaran executive producer. Selain itu premis cerita yang terlihat seru berikut dengan bumbu adventure drama yang kelihatannya bakal terlihat pintar. Tapi sayang, sepertinya Terra Nova masih dihantui bayang-bayang Lost hingga terlihat terlalu banyak mengambil pola cerita sampai petualangan dari Lost. Jujur, saya cuma nonton dua episode pertama, dan tidak lagi tertarik. Buat saya pribadi, tidak ada yang menarik dari Terra Nova ini. Segala hal terasa 'plain' dan menjemukkan. Sorry, Spielberg!
[C]

PAN AM
Pan Am merupakan period drama dari ABC yang berfokus pada aktivitas kerja para pilot dan pramugari di maskapai itu. Nama 'Pan Am' sendiri diambil dari maskapai dengan nama yang sama, yang berhenti beroperasi (kalai tidak salah) dekade yang lalu. 

Untuk menceritakkan plot atau fokus cerita utamanya sendiri agak susah, karena sebetulnya Pan Am memiliki plot yang bercabang tergantung dari masing-masing karakternya, tapi bukan berarti multi-plot. Saya lumayan suka dengan Pan Am ini. Pan Am menyajikkan drama dengan balutan thriller histori yang berlandaskan intrik-intrik sejarah asli pada period itu. Ada juga tambahan 'keseruan' lewat konspirasi dan spionase politik yang menjadi nilai lebih bagi Pan Am ini. Tidak sempurna memang, tapi cukup menghibur.
[B-]

NEW GIRL
Zooey Deschanel akhirnya mampir ke layar televisi. Memulai kiprah aktingnya di pertelevisian lewat New Girl, Zooey membentuk sebuah kesan 'adorkable' pada dirinya dengan memerankan Jess. New Girl berpusat pada kehidupan Jess dengan tiga roommate pria-nya di flat yang sama. 

Nonton New Girl mungkin sedikit mengingatkan saya pada Friends, walaupun tidak se-memorable serial tersebut. Zooey disini memang lucu dengan segala kebodohannya. Tapi karakter 'Schmidt' lah yang menjadi scene-stealer disini. Kadang malah saya berpikir dia lebih lucu daripada karakter yang dimainkan Zooey. New Girl merupakan salah satu serial baru terlucu tahun 2011, tapi buat saya tidak sesempurna yang orang besar-besarkan. Kalau boleh dibilang, New Girl adalah 'the most overrated tv show this year'. Nama Zooey mungkin membantu kali ya. Dan menurut saya, performance Zooey juga tidak terlalu 'wah', walaupun memang lucu dan charming. Diperolehnya 2nominasi untuk Golden Globes adalah sebuah kewajaran. Maklum, Globes terkenal suka sekali 'mengundang' nama-nama baru ke jajaran kategorinya. Zooey masuk, Lea keluar. Kalau kata Mercedes (Glee); "Hell to the no!". Ya, buat saya menghilangnya Lea dari nominasi adalah sebuah snub. Karena jelas Lea Michele jauh lebih baik ketimbang Zooey. Sorry, Jess.
[B-]

Ada satu lagi serial baru fall season lalu yang saya tonton dan baru saja menyelesaikan season pertamanya, yaitu American Horror Story (A-). Ya, AHS adalah serial baru terbaik dan paling saya suka tahun ini. Sama 'candu'-nya seperti True Blood. Saya tidak membahas AHS karena mungkin nanti akan saya buat artikel tersendiri. Selain itu ada juga Glee musim ketiga yang semakin baik dan seru, lebih dari cukup untuk memulihkan kejatuhannya setelah musim kedua yang banyak mengundang kritik tajam.

Jumat, 16 Desember 2011

Golden Globes Nominations Revealed; filled up with some surprises, snubs, & WTF addition.

Akhir tahun, saatnya awards season mengheboh. Golden Globes, salah satu ajang apresiasi perfilman bergengsi, baru saja mengumumkan nominasinya beberapa hari yang lalu. Acara malam pengumuman pemenangnya pun akan berlangsung bulan depan. Diantara banyaknya nama yang mengisi setiap kategori, tidak sedikit yang memberikan segala macam kejutan. Apa saja kejutan itu?

Golden Globes bisa dibilang sebagai oscar whisperer. Hasil dari ajang ini hampir selalu menjadi pedoman orang-orang untuk memprediksi nominasi Oscar yang akan berlangsung tidak jauh hari dari Globes ini. Walaupun kadang saya lebih berpedoman pada beberapa critics awards yang biasanya juga meyakinkan, tetapi sepertinya agak sulit untuk saya memilih ajang mana yang menurut saya akan mirip-mirip dengan Oscar.

2011 buat saya merupakan tahun paling seru. Banyak film bagus dimana-mana, bahkan dari spring season pun, sudah ada beberapa yang terlalu awal dijagokan untuk bisa dipertimbangkan kualitasnya. Sebut saja Source Code, Jane Eyre, hingga film-film festival Sundance. Namun, sepertinya tanggal perilisan masih menjadi tolak ukur untuk mendapat pertimbangan lebih dari ajang-ajang pernghargaan (tidak selalu, Crash yang rilis Mei 2005 berhasil menang Oscar).

Kembali ke bahasan tadi, ya, 2011 adalah tahun dengan banyaknya film bagus sampai sulit untuk saya memilih yang terbaik. Tidak seperti tahun-tahun lalu yang didominasi oleh film-film itu saja sehingga terkesan predictable. Itulah alasan saya untuk berkata bahwa awards season akhir tahun ini agak sengit dan hasilnya pun berbeda-beda.

Dalam nominasi Golden Globes tahun ini, ada yang mengejutkan secara menyenangkan, dan secara menyedihkan. Banyaknya shockers, snubs, dan beberapa nama yang menurut saya tidak pantas cukup membuat Golden Globes kali ini lumayan seru.

Some surprises
1. Ryan Gosling has two nominations, not for Drive
Salah satu hal paling mengejutkan adalah diliriknya Ryan Gosling dalam dua film sekaligus. Tidak heran 2011 adalah tahunnya Gosling, ia bermain dalam tiga film bagus dengan penampilan yang sangat kontras ketiganya; sebagai the man with few words, si ahli kampanye, dan playboy di film blockbusternya. Sangat menyenangkan untuk melihat Gosling pada akhirnya dipertimbangkan oleh HFPA, walaupun agak aneh bukan untuk peran terbaiknya setelah Blue Valentine, yaitu sebagai driver di Drive. Tapi paling tidak kemungkinan Gosling untuk menang tahun ini 2:10, dan terbuka kemungkinan untuk maju ke Oscar race untuk perannya di Ides of March.

2. HFPA love George Clooney
Tahun ini juga bisa dibilang sebagai tahunnya George Clooney, dimana ia membintangi filmnya sendiri di Ides of March, serta perannya yang lain di The Descendants. HFPA sepertinya mencintai Clooney yang loveable ini. Total lima nominasi ia raih, paling tidak pasti satu Golden Globes statue akan ia raih. 

3. Mara, Fassbender, Levitt hit the gap
Ini dia yang paling mengejutkan. Di saat The Girl With The Dragon Tatto dikucilkan dengan alasan terlalu dark dan 'remake', saya tidak peduli. Saat nama Rooney Mara dibacakan, jujur saya sangat terkejut karena dari awal saya sudah tidak terlalu mengharapkan Dragon Tattoo versi Fincher ini untuk mengambil spot di lead actress. Selain itu ada juga Michael Fassbender yang sama halnya seperti Mara, bermain dalam film yang memiliki prospek Oscar agak kecil hanya karena masalah rating. Agak kaget Joseph Gordon Levitt meraih satu nominasi disini, dari awal tidak menyangkan 50/50 akan dipertimbangkan juga.

4. Who run the world? Girls
Kejutan lain datang dari nama-nama wanita yang mempunyai film debut direktorialnya tahun ini. Ada Angelina Jolie dengan In The Land of Blood and Honey yang menyelip dalam nama-nama foreign pictures, walaupun pada dasarnya itu adalah film Amerika dengan bahasa asing. HFPA juga cinta Madonna dengan filmnya W.E. Walaupun bukan untuk bidang utama seperti Best Picture, dll, agak menyenangkan untuk melihat film sang diva ini meraih beberapa nominasi dalam bidang teknikal seperti scoring dan original song.


WTF additions & snubs
1. Owen Wilson #whatthehell
Ini adalah hal yang cukup mengagetkan saya. Di saat Ryan Gosling yang seharusnya duduk di spot supporting actor untuk Crazy, Stupid, Love, Wilson ikutan meraih satu nominasi di kategori yang sama dengan Gosling. Jujur, dari dulu saya tidak terlalu suka sama sebagian besar penampilan Wilson, gak banget. Keikutsertaannya dalam Midnight in Paris pun menurut saya bukan pilihan yang tepat. Oh iya, for me, the most overrated film of this year is: Midnight in Paris.

2. They still love Pixar, & Pixar still spread its poison
Keistimewaan Pixar dalam berkarya tidak bisa ditelak. Studio animasi yang menurut saya paling bagus ini selalu memberikan tontonan dengan imajinasi tinggi serta kualitas mumpuni. Tapi ada satu film yang susah untuk dicintai: Cars. Sebelum sekuelnya keluar, Cars merupakan film pixar dengan tanggapan yang beragam dan 'terburuk'. Lalu mereka buat sekuelnya, sungguh langkah yang bodoh. Sekuelnya sendiri saya tidak suka, ralat, tambah tidak suka. Mungkin 'virus Pixar' masih menjemu hingga sulit untuk melupakan Cars 2. Kalau boleh pilih sendiri, saya akan ganti Cars 2 dengan Winnie The Pooh atau bahkan Rio. Semoga pihak Academy tidak mengulangi hal yang satu ini.

3. No David Fincher. No Dragon Tattoo
Ok mungkin terlalu tinggi untuk mengharapkan Fincher menang Oscar, karena dari awal Oscar buzz untuk Dragon Tattoo tidak setinggi Social Network. Tapi sejauh ini, critics memuji film mutakhir dari fans saya ini. Walaupun Fincher sudah menekankan bahwa "this is another adaption, not a remake from the first adaption", tetapi sepertinya orang-orang sulit mempercayainya. Ekspektasi saya mungkin kelewatan, dari awal saya berharap paling tidak ia dinominasikan di Golden Globes. Hasilnya? Mereka lebih memilih Woody Allen dan filmnya yang overrated itu. (catatan; di saat orang mencap sebuah film overrated, bukan berarti saya berkata film itu buruk)

4. Extremely quiet and incredibly far
Pesan saya untuk David Fincher adalah; better than none. Di saat Dragon Tattoo mendapat dua nominasi, ada satu film rilisan akhir tahun yang menjadi pecundang. Extremely Loud and Incredibly Close arahan Stephen Daldry tidak mendapat apa-apa tahun ini. Film ini merupakan adaptasi buku yang paling saya tunggu dan entah kenapa saya merasa ini akan menjadi sesuatu yang baik. Sayangnya Daldry dicundangi kali ini, dan sulit untuk memprediksi apakah ia bisa maju ke babak Oscar, karena kemungkinan semakin kecil. Dalam 20 tahun terakhir hanya segelintir film yang berhasil maju ke tahap Oscar tanpa menyentuh nominasi Globes. Dari track recordnya sendiri, film-film Daldry sebelumnya selalu diapresiasi Oscar.


5. Shame for Carey Mulligan
Tahun ini Mulligan tampil dalam dua film awards worthy, yaitu Drive dan Shame. Disaat penampilannya dalam Drive kurang digemari, malahan Culligan lebih dipuji dalam Shame. Tapi sayang, sepertinya 2011 bukan tahunnya. HFPA lebih gemar memilih bintang muda atau baru, seperti Shailene Woodley yang dapat satu nominasi pertamanya.

6. While Glee is getting better, they missed it
Glee season two saya akui memiliki banyak kelemahan di sana-sini, banyaknya plot hole sehingga merusak image Glee yang telah terbentuk baik dari season pertamanya. Tetapi season tiga pun hadir, dan semakin membaik. Murphy sepertinya sadar akan kesalahannya dan dengan cepat mengatur dan memperbaikinya. Dari awal saya punya firasat Glee akan dilupakan, dan akhirnya pun ternyata Glee masih memiliki hati bagi HFPA. Tapi, HFPA terlihat bodoh kali ini. Di kategori nominasi TV, HFPA terlihat lebih berpihak pada banyak serial baru hingga melupakan yang lebih berkualitas, seperti Breaking Bad, dll. Pertanyaan saya adalah, dimana Lea Michele? Walaupun kualitas Glee mengalami penurunan, tapi Lea Michele tetap konsisten memberikan sisi komedi dari karakternya yang masih 'gila' dan awards worthy. Dirinya udah pernah dinominasikan dua kali, tidak pernah menang, dan kali ini dilupakan. Mereka lebih memilih si tv newcomer, Zooey Deschanel, yang lovely tapi jauh dibawah kualitas seorang Lea Michele. Secara personal, saya terima dilupakannya Jane Lynch, Chris Colfer, dan  bahkan Naya Rivera. Paling tidak Lynch dan Colfer sudah menang tahun lalu, dan kontribusi mereka di season tiga memang tidak sekental dulu. Naya pun menurut saya cukup pantas untuk paling tidak meraih nominasi berkat penampilannya yang 'pedas', tapi mungkin belum bisa melampaui seorang Colfer. But, it's ok, Murphy. At least you've got the mixed-reviewed American Horror Story among the list.

Jumat, 25 November 2011

[Short Review] THE HELP & CONTAGION (2011)

Sejauh ini ada satu film berensemble cast terbaik yang saya kagumi; The Social Network. Didukung oleh kombinasi cerita, directorial, dan sisi teknikal film lainnya. Hadirnya para aktor yang sebelumnya tidak terlalu dipertimbangkan mengisi jajaran pemain di ensemble cast yang out of ordinary. Alhasil bisa dibilang yang didapat adalah ‘born to be rising star’ bagi semua aktor tersebut yang ikut berperan di departemen akting film David Fincher tersebut. Tahun ini ada banyak film embel-embel ensemble cast of the year, kali ini adalah The Help dan Contagion. Dua film yang termasuk terbaik tahun ini.

THE HELP
Director Tate Taylor Writer Tate Taylor
 Cast Emma Stone, Bryce Dallas Howard, Viola Davis, Octavia Spencer
Distributor Dreamworks SKG Genre Drama, Comedy

Diangkat dari buah pena Kathryn Sockett berjudul sama, The Help mengangkat isu rasialisme di era 1960-an ke dalam balutan drama komedi. Dengan Jackson, Mississippi yang terkenal akan its summer’s heat sebagai settingnya, Skeeter Phelan (Emma Stone) adalah ‘would-be-writer’ kalangan kaya raya dan berbeda dari sebagian teman rasisnya. Pada zaman itu, kaum hitam banyak bekerja sebagai 'maid' atau pembantu. Skeeter  meyakinkan dua maid untuk diam-diam berkerja dengannya dalam penulisan buku mengenai kaum hitam. Penulisan buku itu pun membuka pintu besar bagi perubahan kedua pihak; langkah meraih persamaan rasial, dan juga pencapaian publishing buku tersebut berikut dengan karir si Skeeter sendiri.

The Help mengambil settingan waktu pada masa pergolakan sosial waktu itu. Naskahnya berkonsentrasi pada konflik ‘same but different’ antar dua individu dengan maksud menyederhanakan cerita untuk berikutnya bisa dikembangkan sendiri dalam ruang lingkup yang lebih besar. The Help tidak memiliki jalan cerita yang bersifat lecture berkaitan dengan kesederhanaannya. Kekuatan The Help justru datang dari karakterisasi jajaran cast yang sempurna. Walaupun bukan the real star di sini, Emma Stone dengan baik menekankan semangat seorang wanita sebagai seorang leader (ada hubungannya dengan emansipasi mungkin?). Bryce Dallas Howard sedikit lebih baik sebagai antagonis yang insensitive. Dua scene-stealer adalah Octavia Spencer dan Jessica Chastain yang memberikan unsur komikal dan tetap memiliki adegan kuat tersendiri – misalnya perang pie Hilly vs Minny, saat Minny dipecat karena menggunakan toilet Hilly, dan juga ketika Celia ditolak Hilly, cs. secara menyakitkan. Viola Davis adalah bintang disini, dengan penampilannya yang sangat emosional. Penampilannya yang mendominasi buzz bagi film ini menjadi titik kebingungan; apakah dia leading actress atau hanya sebagai supporting role? The Help merupakan salah satu bintang besar di summer 2011. Dan kemungkinan besar akan maju sebagai frontrunner bidang performances di award season nanti. At least please give Davis another nomination, and I hope for Spencer also. Ingat waktu pertama kali Davis mendapat Oscar buzz karena posisinya sebagai ‘scene-stealer’ di Doubt?

Rate : 1 2 3 4½ 5

CONTAGION
Director Steven Soderbergh Writer Scott Z. Burns
 Cast Matt Damon, Kate Winslet, Jude Law, Marion Cotillard
Distributor Warner Bros. Pictures Genre Drama, Thriller

Contagion memiliki judul yang dengan cepat merasuki dan menyebar di pikiran saya, apa yang akan menular di film ini; entah itu virus penyakit atau hal supernatural mustahil yang biasanya terlihat menjijikkan. Lupakan zombie, alien, atau apakah itu yang ada dipikiran anda, karena Contagion berbicara mengenai instrumen ketakutan baru yang lebih real dan mewabah di 60% belahan bumi. Beth Emhoff (Gwyneth Paltrow) baru saja pulang dari Hong Kong dan bertemu dengan sang suami, Mitch (Matt Damon) serta dua anaknya di Minneapolis. Beth yang terlihat lemah seketika jatuh di dapur, mulut mengeluarkan busa, dan meninggal dengan cara yang menakutkan. Kematiannya yang disebabkan virus yang diprediksi berasal dari kelelawar mengundang reaksi besar di berbagai negara, setelah virus itu menginfeksi jutaan manusia lainnya.

Contagion punya banyak nama besar didalamnya, selain dua nama diatas, ada juga Kate Winslet, Marion Cotillard, Jude Law, sampai John Hawkes yang tidak menonjol. Sepanjang durasi, Contagion mengalir dengan kecepatan dan konsentrasi yang mengerikan. Ceritanya sendiri dibuat se-real mungkin dengan menambahkan segala teori biologikal rumit dalam pembahasannya. Contagion sedikit membuat saya paranoid akan kebersihan di sarana publik. Contagion juga membangkitkan memori lama akan awal-awal munculnya virus HIV, Ebola, flu babi, etc. yang diselimuti ketidakberdayaan manusia. Ini adalah well-made film yang mendekati sempurna, dengan naskah yang pintar dan penampilan jajaran cast yang baik. Tidak ada yang menonjol disini, semua aktor bermain secara equal sesuai porsinya masing-masing. Definitely one of this year’s bests, and I’m currently considering this to be one of my top10 list later. Satu hal teknikal yang mengundang Oscar buzz lumayan besar adalah scoring ciptaan Cliff Martinez yang merangsang dan buat merinding. Sebelumnya ia juga menangani scoring untuk The Lincoln Lawyer dan Drive.

Rate : 1 2 3 4½ 5