infolinks

Jumat, 16 Desember 2011

Golden Globes Nominations Revealed; filled up with some surprises, snubs, & WTF addition.

Akhir tahun, saatnya awards season mengheboh. Golden Globes, salah satu ajang apresiasi perfilman bergengsi, baru saja mengumumkan nominasinya beberapa hari yang lalu. Acara malam pengumuman pemenangnya pun akan berlangsung bulan depan. Diantara banyaknya nama yang mengisi setiap kategori, tidak sedikit yang memberikan segala macam kejutan. Apa saja kejutan itu?

Golden Globes bisa dibilang sebagai oscar whisperer. Hasil dari ajang ini hampir selalu menjadi pedoman orang-orang untuk memprediksi nominasi Oscar yang akan berlangsung tidak jauh hari dari Globes ini. Walaupun kadang saya lebih berpedoman pada beberapa critics awards yang biasanya juga meyakinkan, tetapi sepertinya agak sulit untuk saya memilih ajang mana yang menurut saya akan mirip-mirip dengan Oscar.

2011 buat saya merupakan tahun paling seru. Banyak film bagus dimana-mana, bahkan dari spring season pun, sudah ada beberapa yang terlalu awal dijagokan untuk bisa dipertimbangkan kualitasnya. Sebut saja Source Code, Jane Eyre, hingga film-film festival Sundance. Namun, sepertinya tanggal perilisan masih menjadi tolak ukur untuk mendapat pertimbangan lebih dari ajang-ajang pernghargaan (tidak selalu, Crash yang rilis Mei 2005 berhasil menang Oscar).

Kembali ke bahasan tadi, ya, 2011 adalah tahun dengan banyaknya film bagus sampai sulit untuk saya memilih yang terbaik. Tidak seperti tahun-tahun lalu yang didominasi oleh film-film itu saja sehingga terkesan predictable. Itulah alasan saya untuk berkata bahwa awards season akhir tahun ini agak sengit dan hasilnya pun berbeda-beda.

Dalam nominasi Golden Globes tahun ini, ada yang mengejutkan secara menyenangkan, dan secara menyedihkan. Banyaknya shockers, snubs, dan beberapa nama yang menurut saya tidak pantas cukup membuat Golden Globes kali ini lumayan seru.

Some surprises
1. Ryan Gosling has two nominations, not for Drive
Salah satu hal paling mengejutkan adalah diliriknya Ryan Gosling dalam dua film sekaligus. Tidak heran 2011 adalah tahunnya Gosling, ia bermain dalam tiga film bagus dengan penampilan yang sangat kontras ketiganya; sebagai the man with few words, si ahli kampanye, dan playboy di film blockbusternya. Sangat menyenangkan untuk melihat Gosling pada akhirnya dipertimbangkan oleh HFPA, walaupun agak aneh bukan untuk peran terbaiknya setelah Blue Valentine, yaitu sebagai driver di Drive. Tapi paling tidak kemungkinan Gosling untuk menang tahun ini 2:10, dan terbuka kemungkinan untuk maju ke Oscar race untuk perannya di Ides of March.

2. HFPA love George Clooney
Tahun ini juga bisa dibilang sebagai tahunnya George Clooney, dimana ia membintangi filmnya sendiri di Ides of March, serta perannya yang lain di The Descendants. HFPA sepertinya mencintai Clooney yang loveable ini. Total lima nominasi ia raih, paling tidak pasti satu Golden Globes statue akan ia raih. 

3. Mara, Fassbender, Levitt hit the gap
Ini dia yang paling mengejutkan. Di saat The Girl With The Dragon Tatto dikucilkan dengan alasan terlalu dark dan 'remake', saya tidak peduli. Saat nama Rooney Mara dibacakan, jujur saya sangat terkejut karena dari awal saya sudah tidak terlalu mengharapkan Dragon Tattoo versi Fincher ini untuk mengambil spot di lead actress. Selain itu ada juga Michael Fassbender yang sama halnya seperti Mara, bermain dalam film yang memiliki prospek Oscar agak kecil hanya karena masalah rating. Agak kaget Joseph Gordon Levitt meraih satu nominasi disini, dari awal tidak menyangkan 50/50 akan dipertimbangkan juga.

4. Who run the world? Girls
Kejutan lain datang dari nama-nama wanita yang mempunyai film debut direktorialnya tahun ini. Ada Angelina Jolie dengan In The Land of Blood and Honey yang menyelip dalam nama-nama foreign pictures, walaupun pada dasarnya itu adalah film Amerika dengan bahasa asing. HFPA juga cinta Madonna dengan filmnya W.E. Walaupun bukan untuk bidang utama seperti Best Picture, dll, agak menyenangkan untuk melihat film sang diva ini meraih beberapa nominasi dalam bidang teknikal seperti scoring dan original song.


WTF additions & snubs
1. Owen Wilson #whatthehell
Ini adalah hal yang cukup mengagetkan saya. Di saat Ryan Gosling yang seharusnya duduk di spot supporting actor untuk Crazy, Stupid, Love, Wilson ikutan meraih satu nominasi di kategori yang sama dengan Gosling. Jujur, dari dulu saya tidak terlalu suka sama sebagian besar penampilan Wilson, gak banget. Keikutsertaannya dalam Midnight in Paris pun menurut saya bukan pilihan yang tepat. Oh iya, for me, the most overrated film of this year is: Midnight in Paris.

2. They still love Pixar, & Pixar still spread its poison
Keistimewaan Pixar dalam berkarya tidak bisa ditelak. Studio animasi yang menurut saya paling bagus ini selalu memberikan tontonan dengan imajinasi tinggi serta kualitas mumpuni. Tapi ada satu film yang susah untuk dicintai: Cars. Sebelum sekuelnya keluar, Cars merupakan film pixar dengan tanggapan yang beragam dan 'terburuk'. Lalu mereka buat sekuelnya, sungguh langkah yang bodoh. Sekuelnya sendiri saya tidak suka, ralat, tambah tidak suka. Mungkin 'virus Pixar' masih menjemu hingga sulit untuk melupakan Cars 2. Kalau boleh pilih sendiri, saya akan ganti Cars 2 dengan Winnie The Pooh atau bahkan Rio. Semoga pihak Academy tidak mengulangi hal yang satu ini.

3. No David Fincher. No Dragon Tattoo
Ok mungkin terlalu tinggi untuk mengharapkan Fincher menang Oscar, karena dari awal Oscar buzz untuk Dragon Tattoo tidak setinggi Social Network. Tapi sejauh ini, critics memuji film mutakhir dari fans saya ini. Walaupun Fincher sudah menekankan bahwa "this is another adaption, not a remake from the first adaption", tetapi sepertinya orang-orang sulit mempercayainya. Ekspektasi saya mungkin kelewatan, dari awal saya berharap paling tidak ia dinominasikan di Golden Globes. Hasilnya? Mereka lebih memilih Woody Allen dan filmnya yang overrated itu. (catatan; di saat orang mencap sebuah film overrated, bukan berarti saya berkata film itu buruk)

4. Extremely quiet and incredibly far
Pesan saya untuk David Fincher adalah; better than none. Di saat Dragon Tattoo mendapat dua nominasi, ada satu film rilisan akhir tahun yang menjadi pecundang. Extremely Loud and Incredibly Close arahan Stephen Daldry tidak mendapat apa-apa tahun ini. Film ini merupakan adaptasi buku yang paling saya tunggu dan entah kenapa saya merasa ini akan menjadi sesuatu yang baik. Sayangnya Daldry dicundangi kali ini, dan sulit untuk memprediksi apakah ia bisa maju ke babak Oscar, karena kemungkinan semakin kecil. Dalam 20 tahun terakhir hanya segelintir film yang berhasil maju ke tahap Oscar tanpa menyentuh nominasi Globes. Dari track recordnya sendiri, film-film Daldry sebelumnya selalu diapresiasi Oscar.


5. Shame for Carey Mulligan
Tahun ini Mulligan tampil dalam dua film awards worthy, yaitu Drive dan Shame. Disaat penampilannya dalam Drive kurang digemari, malahan Culligan lebih dipuji dalam Shame. Tapi sayang, sepertinya 2011 bukan tahunnya. HFPA lebih gemar memilih bintang muda atau baru, seperti Shailene Woodley yang dapat satu nominasi pertamanya.

6. While Glee is getting better, they missed it
Glee season two saya akui memiliki banyak kelemahan di sana-sini, banyaknya plot hole sehingga merusak image Glee yang telah terbentuk baik dari season pertamanya. Tetapi season tiga pun hadir, dan semakin membaik. Murphy sepertinya sadar akan kesalahannya dan dengan cepat mengatur dan memperbaikinya. Dari awal saya punya firasat Glee akan dilupakan, dan akhirnya pun ternyata Glee masih memiliki hati bagi HFPA. Tapi, HFPA terlihat bodoh kali ini. Di kategori nominasi TV, HFPA terlihat lebih berpihak pada banyak serial baru hingga melupakan yang lebih berkualitas, seperti Breaking Bad, dll. Pertanyaan saya adalah, dimana Lea Michele? Walaupun kualitas Glee mengalami penurunan, tapi Lea Michele tetap konsisten memberikan sisi komedi dari karakternya yang masih 'gila' dan awards worthy. Dirinya udah pernah dinominasikan dua kali, tidak pernah menang, dan kali ini dilupakan. Mereka lebih memilih si tv newcomer, Zooey Deschanel, yang lovely tapi jauh dibawah kualitas seorang Lea Michele. Secara personal, saya terima dilupakannya Jane Lynch, Chris Colfer, dan  bahkan Naya Rivera. Paling tidak Lynch dan Colfer sudah menang tahun lalu, dan kontribusi mereka di season tiga memang tidak sekental dulu. Naya pun menurut saya cukup pantas untuk paling tidak meraih nominasi berkat penampilannya yang 'pedas', tapi mungkin belum bisa melampaui seorang Colfer. But, it's ok, Murphy. At least you've got the mixed-reviewed American Horror Story among the list.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar